SELAMAT DATANG DI WEBSITE UPT LAYANAN KESEHATAN KLINIK PRATAMA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BERITA

KASUS DBD DI BANDUNG MENINGKAT

Sepanjang Januari-Maret 2024 ini, catatan penyakit DBD di Kota Bandung mencapai 2.215 kasus. Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Aries Supriyatna pun menyorot prihatin angka kasus yang terus meningkat tajam.
“Ini harus mendapatkan perhatian khusus, Seharusnya ini tidak terjadi seperti ini,” kata Aries dalam keterangannya, Senin (1/4/2024).
“Dengan situasi seperti saat ini, muncul pertanyaan dari kita semua, bagaimana sistem penyelenggaraan kesehatan dari Pemerintah Kota Bandung. Seharusnya pemerintah melakukan deteksi awal, adanya kemungkinan penyebaran DBD,” lanjutnya.
Semakin tinggi angka penyebaran penyakit DBD, kata Aries, semakin tinggi pula risiko penumpukan pasien di rumah sakit. Ia mengaku turut menerima laporan dari warga yang sempat kesulitan mencari kamar rawat inap bagi pasien DBD.

Sekedar diketahui, saat ini kondisi tempat tidur di rumah sakit pun terisi sampai 73,6 persen dan pasien DBD mendominasi di beberapa Rumah Sakit. Dinkes Kota Bandung mencatat pada bulan Februari angka penderita DBD sudah mencapai 1.019 kasus.

Kecamatan Kiaracondong, Babakan Ciparay, dan Coblong menjadi tiga kecamatan dengan angka kasus DBD paling tinggi.

“Awalnya ditangani di IGD, karena kamar untuk rawat inap penuh, pasien disuruh mencari rumah sakit yang lain. Nah, ini kan menjadi sebuah masalah bagi baru, warga harus mencari-cari rumah sakit yang lain. Sampai di rumah sakit yang ketiga baru dapat kamar untuk rawat inap,” tuturnya.

Aries pun mendorong Pemkot Bandung bisa mencari cara cepat untuk menekan penyebaran penyakit DBD serta memperbaiki sistem penyelenggaraan kesehatan.

“Penyakit DBD ini sudah ada sejak lama, dan terjadi berulang kali, terkait dengan musim biasanya. Tapi kita hingga saat ini bisa melakukan antisipasi hal ini dengan baik,” katanya.

“Tentunya kami dari DPRD Kota Bandung mendorong agar Dinas Kesehatan Kota Bandung membuat surat edaran ke masyarakat perihal kesiagaan terhadap DBD dan hal-hal yang harus dilakukan oleh warga. Kemudian, Puskesmas pun harus aktif melakukan edukasi 3M terutama di kawasan pemukiman padat atau wilayah rawan,” kata Tedy.

“Lalu, optimalkan layanan 119 untuk konsultasi warga khususnya saat ini terkait DBD. Serta ptimalkan peran tim teknis penanganan DBD Dinkes dengan aparat kewilayahan untuk sosialisasi 3M maupun pembagian abate,” lanjutnya.

Sekedar informasi, Pemkot Bandung pada Jumat (29/3/2024) lalu diketahui sudah menyebarkan 300 kilogram Obat Pembunuh Jentik Nyamuk (Abate) untuk menekan kasus DBD di 151 kelurahan. Selain itu, turut disiapkan 15 ribu RDT atau alat pengetesan DBD.

Baca artikel detikjabar, “Catatan DPRD soal Tingginya Kasus DBD di Kota Bandung” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7271529/catatan-dprd-soal-tingginya-kasus-dbd-di-kota-bandung.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Facebook
Twitter
WhatsApp